Burnout bisa menyerang siapa saja, bukan hanya mereka yang dianggap sudah senior dalam pekerjaan saja melainkan mereka yang masuk dalam generasi milenial. Burnout terjadi saat seseorang mulai stress, tidak bergairah, menyendiri dan merasa depresi.
Tinggal dan bekerja di luar Indonesia dipandang sebagai kebanggaan. Siapa sangka tantangan budaya dan mental kerja membuat kita harus berkompetisi untuk mendapatkan prestasi yang layak. Bukan tidak mungkin burnout menyerang ketika kita tidak menyadarinya.
Burnout tidak hanya disebabkan tuntutan pekerjaan saja. Hasil penelitian juga menunjukkan kesenjangan antara gaya hidup dan realita membuat burnout terjadi karena realita hidup tidak seperti impian.
Apa itu Burnout?
Burnout adalah kondisi kelelahan umum yang dirasakan banyak orang dari waktu ke waktu. Contoh paling umum yang dirsakan seperti kelelahan emosional, fisik, dan mental yang berasal dari berbagai aspek dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang mengalami burnout biasanya kurang termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan tujuan yang ingin dicapai.
Apa strategi penanganannya?
Logoterapi yang ditemukan oleh Viktor Frankl membantu para kliennya yang mengalami burnout. Menurut pandangan teori ini, burnout disebabkan seseorang yang kehilangan makna dan arah dalam hidupnya.
Logoterapi memungkinkan seseorang melakukan eksplorasi dan penerimaan diri sendiri sebagai lawan untuk memenuhi harapan orang lain. Hal ini akan membantunya mengurangi sindrom kelelahan yang menyerang pada orang yang mengalami burnout tersebut. (Tanya J. Peterson NCC & MD, 2021).
Nah, sahabat yang punya masalah ini bisa berkomentar dan memberikan saran ke RUANITA untuk menggelar Webinar agar kita bisa mencegah dan mengatasi burnout yang mengancam.
Mengalami burnout dan butuh konseling? Kirimkan konseling@ruanita.com.