WHO dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan mewabah di tiap negara dan budaya seperti pandemi.
Jika dunia sekarang meredam laju penyebaran virus yang disebabkan pandemi Covid-19, lalu bagaimana dengan kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan?
Setidaknya 1 dari 3 perempuan secara global pernah mengalami pengalaman buruk sebagai korban kekerasan dan pelecehan seksual.
Secara global 7% perempuan telah diserang secara seksual oleh orang lain selain pasangan hidupnya. Selain itu, 38% pembunuhan terhadap perempuan secara global dilakukan oleh orang terdekatnya.
Seperti halnya perempuan, laki-laki juga mengalami kekerasan dan pelecehan seksual dengan bentuk yang berbeda.
Laki-laki biasanya enggan melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya dikarenakan malu, takut, rasa bersalah hingga stigma.
Karena kurangnya pelaporan kekerasan seksual dan sedikit bukti sehingga muncul keyakinan kekerasan seksual hanya masalah perempuan saja.
Laki-laki, perempuan dan siapa saja bisa menjadi korban kekerasan seksual. Kita harus mencegahnya demi pembangunan manusia yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Fenomena sosial ini menjadi landasan mengapa RUANITA bersama PPI Kiel menyelenggarakan Webinar bertema Kekerasan dan Pelecehan Seksual ini.
Webinar ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari KJRI Hamburg agar persoalan sosial ini bisa teratasi. Tidak hanya masalah sosial saja, aduan dari masyarakat juga memperlihatkan gangguan psikologis dan traumatis yang perlu ditangani secara psikologis.
Kajian keilmuan mengenai kekerasan dan pelecehan seksual dari ilmu perilaku akan dibahas tuntas oleh Psikolog dari Yayasan PULIH di Indonesia, yang ahli dan kompeten menangani kasus serupa.
Selain itu, kita akan mendegarkan topik Kebijakan Perlindungan Hukum terhadap Korban/Saksi yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual yang disampaikan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban – LPSK RI.
Acara ditutup dari pemaparan standar hukum perlindungan WNI di luar negeri yang dibawakan oleh KJRI Hamburg.
Para peserta yang diharapkan hadir adalah warga Indonesia yang bermukim di Eropa dan mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Jerman serta Eropa sekitarnya.
Webinar ini pastinya terbuka untuk umum agar meningkatkan kesadaran diri tentang pentingnya pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual.
Pada dasarnya, kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi di ranah privat, tetapi juga ranah publik. Kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Pun kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan saja.
Catat waktunya, Minggu 10 Oktober 2021 yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia dan pendaftaran dibuka untuk umum via https://bit.ly/RUANITA_PPIKIEL atau formulir di link yang ditautkan.
Video: https://youtu.be/xws_ZFx35tA