Pentingnya “Self-Care” Untuk Kesehatan Mental

Hidup dan tinggal di luar Indonesia bukan hal yang mudah. Kita perlu beradaptasi mengikuti budaya dari negara yang kita tempati. Terkadang kita merasa stress mengejar tuntutan hidup sebagai mahasiswa, karyawan atau penduduk yang tinggal di negeri perantauan.

Saat kita berupaya memenuhi ambisi tinggal dan hidup di tanah perantauan, sadarkah kita bahwa kita lupa akan diri sendiri? Kita memikirkan tentang bagaimana bisa bertahan hidup di negeri orang. Kita memikirkan tentang keluarga yang kita tinggalkan di Indonesia. Namun kita tidak memikirkan diri sendiri. Kita lupa bahwa kita perlu meluangkan waktu juga untuk diri sendiri.

Self-care itu perlu dilakukan setidaknya satu kali dalam seminggu. Self-care berarti kita menyediakan waktu untuk diri sendiri, bersikap relax dan menepikan diri dari kesibukan yang menyita waktu kita selama ini. Self-care penting sebagai nutrisi tubuh, pikiran dan jiwa kita agar menyadari bahwa kita begitu berharga sebagai pribadi.

1. Emotional Self-Care

Adalah aktivitas yang membantu kita lebih rileks, tenang dan mengelola suasana hati menjadi lebih baik seperti menulis jurnal, bermain musik, melukis, menari, dll.

Membuat jurnal pribadi misalnya perlu dilakukan agar kita bisa menyadari rasa syukur atas hidup yang terlewati. Bagaimana pun bersyukur itu perlu dilakukan, tetapi kadang kita lupa mendokumentasikan. Menuliskannya akan membantu kita mengingat hal-hal yang kita syukuri dan sudah berlalu.

2. Social Self-Care

Adalah aktivitas yang membuat kita terhubung dengan orang lain dalam kehidupan kita seperti makan bersama keluarga, mengunjungi oma-opa atau rehat dari media sosial.

Media sosial bisa bermanfaat tetapi juga bisa menjadi mudarat. Sesekali detox media sosial akan membuat kita lebih tenang dan menemukan kenyataan yang sesungguhnya.

3. Physical Self-Care

Aktivitas yang membuat tubuh kita bergerak sehat seperti berkebun, berjalan, bersepeda, berkemah, bermain dengan binatang peliharaan, dll.

Bergerak tidak hanya membuat kita lebih sehat, tetapi membuat kita menyadari bahwa hidup itu tidak membosankan. Temukan pengalaman menyenangkan dari aktivitas yang kita lakukan.

4. Mental Self-Care

Aktivitas yang meransang kerja dan fungsi otak seperti membaca buku, pergi ke museum, bermain games, menonton dll.

Membaca buku misalnya bukan hanya meningkatkan pengetahuan saja, tetapi meningkatkan kesadaran diri terhadap apa yang dibacanya dengan realita kehidupan yang dihadapinya.

5. Spiritual Self-Care

Aktivitas yang meningkatkan aspek spiritualitas hidup kita sehingga kita menjadi lebih bersemangat seperti meditasi, yoga, ikut kelompok ibadah, mendengarkan lagu rohani dll.

Kebutuhan spiritualitas diperlukan untuk mengurangi tension dan beban yang kita hadapi. Aktivitas ini bisa dilakukan secara berkelompok atau secara pribadi. Sesuaikan dengan minat atau kebutuhan kita. Dengan demikian kita sadar bahwa segalanya baik-baik saja.

Dari kelima hal di atas, kita perlu juga meluangkan waktu sejenak dari rutinitas di depan komputer atau meja kerja setelah bekerja. Dengarkan suara di sekitar atau hiruplah udara sekitar. Terakhir, perhatikan pula pola tidur agar jiwa raga kita pun tetap sehat.

Butuh teman konseling, kirimkan ke konseling@ruanita.com.