
Cerita Sahabat Spesial kali ini adalah sharing pengalaman dari Novi yang sudah hampir dua puluh tahun tinggal di Norwegia. Semula Novi berangkat ke Norwegia untuk studi Master di Tromso pada 2004 hingga akhirnya Novi membangun keluarga dan memiliki karir mapan di institusi milik pemerintah Norwegia yang menyediakan Benefit untuk pencari kerja.
Novi berpendapat bahwa para pencari kerja yang berasal dari pendatang itu bisa mendapatkan 52 Benefit yang disediakan pemerintah Norwegia agar setiap orang bisa tetap aktif bekerja. Dari lima juta penduduk negara Norwegia, sekitar sembilan ratus ribu orang adalah pendatang yang datang mencari peruntungan hidup di Norwegia, termasuk orang-orang Indonesia. Tercatat berdasarkan statistik ada 1.971 orang Indonesia yang tersebar di berbagai bidang pekerjaan di Norwegia, tutur Novi.
Kategori orang yang berpotensi sebagai angkatan kerja di Norwegia menurut Novi dimulai dari usia 15 tahun hingga 74 tahun mengingat angka harapan hidup yang tinggi di Norwegia. Hal menarik apabila kita menjadi pengangguran di Norwegia, pemerintah menyediakan tunjangan pengangguran yang bisa diklaim setelah seseorang tidak punya pengangguran. Tunjangan bisa diterima setelah 21 hari.
Kondisi ini berbeda ketika terjadi Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia mengingat ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Di Norwegia terdapat lima ratus ribu orang “dirumahkan”. Pemerintah Norwegia membuat kebijakan untuk memangkas waktu lamanya seseorang mendapatkan tunjangan pengangguran menjadi hanya 3-5 hari saja.
NAV ini membuat pemetaan bagaimana seseorang di Norwegia bisa mendapatkan pekerjaan dan mendorong seseorang mendapatkan haknya seperti misalnya akses tunjangan sosial. Tunjangan sosial di Norwegia bergantung pada misalnya seseorang yang masih single terhitung mendapatkan tunjangan 700€ per bulan. Ini berbeda sekali dengan seseorang yang sudah memiliki anak.
Hal menarik lainnya yang diceritakan Novi adalah bagaimana pekerja di Norwegia bisa menuntut hak mereka kepada pemberi kerja seperti misalnya demonstrasi yang biasa dilakukan para pekerja. Biasanya pekerja akan bernegosiasi dengan kantor pemberi kerja melalui serikat buruh. Serikat buruh pun bernegosiasi mengenai aspirasi pekerja seperti yang pernah terjadi baru-baru ini.
Terjadi kenaikan upah sebesar 3,8% yang dimenangkan oleh para pekerja. Proses kenaikan gaji di kantor pemerintah seperti yang dialami oleh Novi terjadi secara sentral dan lokal. Sebagai pekerja, kita pun dipertimbangkan tentunya dari kinerja yang diberikan kepada pemberi kerja. Fokus utama kenaikan gaji di Norwegia adalah bagaimana si pekerja dapat berkontribusi lebih baik lagi bagi produktivitas pemberi kerja.
Terakhir Novi juga bercerita tentang proses pensiun di Norwegia yang berlaku saat seseorang sudah memasuki usia 67 tahun. Menurut Novi, siapa pun bisa mendapatkan uang pensiun asalkan sudah bekerja lebih dari tiga tahun di Norwegia. Klaim pensiun baru akan diberikan setelah seseorang sudah memasuki usia 67 tahun.