
Peringatan: Artikel berisi konten berikut mungkin dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman.
1. Lokasi: Indonesia
2. Kutipan favorit
—
3. Pengalaman menjadi korban kekerasan
Di akhir umur belasanku, aku terjebak dalam hubungan tidak sehat selama kurang lebih 9 tahun lamanya. Umurnya 10 tahun lebih tua, yang awalnya aku pikir akan syarat dengan kedewasaan pikiran dan sikap. Ternyata aku salah. Keintiman yang terjadi sejak awal berpacaran berubah menjadi pemaksaan.
Aku dipaksa untuk berhubungan intim dengannya, bahkan ketika aku menangis dan berkata “aku tidak mau”. Setiap kali bertemu, kejadian itu berulang sampai diakhir tahun pertama hubungan kami, aku hamil dan memutuskan untuk aborsi. Bahkan hubunganku dengan teman-temanku pun dibatasi olehnya.
Alasannya, dia tidak mau aku curhat tentang apapun yang terjadi dalam hubungan kami kepada orang lain. Tak jarang aku berniat untuk memutuskan hubungan. Tetapi dia selalu mengancam untuk membunuh dirinya sendiri atau untuk mengatakan semua yang terjadi kepada orang tuaku.
4. Memutuskan bertahan/keluar dari situasi
Aku lelah dengan hidupku yang seakan hanya menuruti nafsu orang lain saja. Dan juga, perkuliahanku waktu itu sangat mendukung pemikiranku untuk berkembang yang menuntunku untuk berfikir bahwa hubungan pacaran ini sudah tidak sehat, tidak benar dan tidak wajar.
Bahwa aku memiliki hak atas hidupku sendiri menjadi hal yang aku kejar waktu itu dan seolah membuka mata dan jalan sehingga aku mendapat pertolongan dari teman-teman yang ternyata peduli terhadapku. Ini menjadi pemantik semangatku untuk menolong diriku sendiri keluar dari hubungan itu.
5. Cara mengatasi trauma akibat kekerasan
Hal pertama yang aku lakukan adalah berani bercerita dan terbuka mengenai kekerasan seksual yang aku alami kepada orang yang aku percaya. Selain itu, aku menyibukkan diri dengan perkuliahanku. Setelah hubunganku berakhir, aku memutuskan untuk pindah ke Jerman untuk melanjutkan studi.
Jarak jauh dari Indonesia memberiku kesempatan untuk menata kembali hidup, perasaan dan mentalku. Di Jerman juga aku mencari pertolongan profesional dengan melakukan terapi psikologis. Selain itu aku juga lebih memilih untuk bergaul dan mengelilingi diriku dengan orang-orang yang benar-benar peduli denganku.
6. Pesan untuk perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan dan tinggal di luar negeri
Kalian tidak sendiri! Kalian adalah orang yang kuat! Carilah bantuan profesional secepat mungkin: polisi atau psikolog/psikiater.