
Peringatan: Artikel berisi konten berikut mungkin dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman.
1. Lokasi: Denmark
2. Kutipan favorit
“Don’t let yourself living in violence even for 1 minute. Run, save your live!”
3. Pengalaman menjadi korban kekerasan
Pengalaman menjadi korban kekerasan. Aku pilih kata “pengalaman buruk”.
Kekerasan fisik dan psikis yg dilakukan oleh suami terhadap istri terjadi secara sistematis dan perlahan. Ex ku, setelah kami menikah 3 bulan mulai menggerogoti rasa percaya diriku, contohnya dia bilang: “mukamu pucat, coba make up mu perbaiki”. Lainnya dia pernah cubit perutku dan bilang “Ini apa, kok kamu gendut.” Terakhir juga dia pernah bilang: “Kamu tak secantik kita baru ketemu.”
Lama-lama ex-ku mulai mendorong aku kalau dia marah. Setelah dia marah, dia akan menyalahkan aku karena membuat dia marah. Untuk menghentikannya, aku minta maaf dan berjanji tidak bikin dia marah lagi. Unbelievable?
Lama-lama dia membuat aku percaya bahwa akulah yang bodoh selalu bikin dia marah. Dia marah karena aku tak mengerti kultur Denmark, gaya hidup orang Denmark, dll. Intinya akulah yang salah bukan dia yang memukul aku yang salah.
4. Memutuskan bertahan/keluar dari situasi
Aku bertahan tujuh tahun hidup dengan ex-ku karena aku mau menunggu dapat permanent residence di Denmark baru pergi tinggalkan dia. Selama 7 tahun itu, aku persiapkan diri mulai dari sekolah bahasa, kuliah lagi, kerja dan apply permanent residence. Di saat aku tunggu permanent residence dia semakin parah kadar memukulnya sampai aku cedera.
Setelah itu, aku putuskan pergi dan tidak mau menunggu permanent residence di tangan. Sebelum menikah aku punya rumah di Jakarta. Rumah itu kujual dan uangnya aku masukkan ke account yang dia bilang, joint account. Ternyata account itu atas nama dia sendiri. Aku hanya punya kartu debit. Jadi aku stay dengan dia karena aku tak punya apapun lagi di Indonesia.
5. Cara mengatasi trauma akibat kekerasan
Dokterku dan psikolog sangat membantu. Juga bantuan teman-temanku
6. Pesan untuk perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan dan tinggal di luar negeri
Jangan pernah percaya laki-laki yang memukul akan berubah.
Jangan terlalu percaya diri kalau kamu bisa merubah keadaan atau perlakuan suami.
Ingat, sekali laki-laki bikin kamu menangis, dia akan bikin kamu menangis seumur hidup kalau kamu masih tinggal dengan dia
Jangan pernah percaya bahwa kamulah yang salah sehingga kamu dipukul
Jangan pernah percaya bahwa kamulah yang bodoh dan tidak bisa mengikuti cara hidup suami
Jangan pernah mau hidup dengan pemabuk
Jangan menyalahkan diri sendiri atau cari pembenaran terhadap perlakuan suami. Stres atau pengalaman masa lalu bukan alasan untuk memukul perempuan
Jangan malu minta bantuan. Tapi ingat, mintalah bantuan hanya kepada orang atau instansi yang bisa menolongmu. Semakin sedikit orang tahu masalahmu, semakin baik. Tidak perlu merumpikan suami ke teman-teman yang cuma bisa dengar.
Persiapkan dirimu untuk pergi dari suamimu. Cari kerja mandiri. Cari rumah, pindah sewaktu dia tidak di rumah. Minta alamat dan nomor hape dirahasiakan. Bilang ke tempat kerja bahwa namamu tak perlu ditampilkan di website tempat kerja
Jangan ikut media sosial apalagi pakai nama sendiri
Bangun network-mu dengan orang lokal. Teman sebangsa belum tentu ada manfaat nya untuk hidup di Eropa
Ingat kamu tidak wajib mempertahankan perkawinan kalau kamu tak bahagia. Cerai bukan dosa, bukan hal yang memalukan.
Percaya bahwa banyak laki-laki baik. Sial saja ketemu yang jahat. Jadi cari pasangan baru!
Saya mengalami hal yang sama, saya dikatai pelacur, bodoh dan masih banyak lagi perkataan kasar. Dan dia bilang saya lah yang salah karena selalu bertanya padanya tentang gelagat selingkuh nya. Saya yg overthinking dan saya yg gila. Dia jg membalikkan cerita ke keluarga nya bahwa saya lah yg salah dan dia bilang dia tdk ingin berpisah dari saya tapi tetap memukuli saya. Saya yg tdk mengerti dia itulah yg dia katakan. Terlalu banyak yg ingin saya ceritakan tp tidak bs saya ceritakan dalam komen ini. Setelah memukuli saya dia ingin mencium saya dan meniduri saya lagi. Saya tidak kuat dgn perlakuan nya. Sangat memanipulasi dan abusive. Dan saya menikah dengan dia.
SukaSuka
Halo Kak Okavia,
Kami sudah menerima pesan kakak. Silakan cek email kakak untuk Temu Janji dengan kami. Kalau situasi kakak tidak aman di sana, tolong kontak kami kembali, KBRI/KJRI di lokasi tinggal kakak atau komunitas Indonesia di sana.
Sampai bertemu di zoom meeting sesuai waktu yang kakak berikan.
Stay safe.
Salam,
Mimin
SukaSuka