
Di bulan Februari 2023, kami mengundang Yacinta Kurniasih yang tinggal di Australia untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya yang telah bergelut dalam bidang Akademisi terutama Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Australia. Setelah lebih dari 20 tahun tinggal di Australia, Yacinta menyadari bahwa Indonesia memiliki keragamaan bahasa yang tidak ternilai dan tentu saja tidak dimiliki oleh banyak negara lainnya di dunia.
Yacinta berpendapat semua bahasa itu indah dan penting. Itu sebab Yacinta menyarankan untuk kita mengenali bahasa-bahasa lainnya, tidak hanya pada satu bahasa saja atau Monolingualistik. Bagaimana pun bahasa itu adalah hak asasi manusia yang paling hakiki. Kita yang berasal dari Indonesia patut berbangga karena keragamana bahasa yang kita miliki dan kebijakan yang jelas tentang berbahasa di semua institusi termasuk institusi pendidikan.
Tidak semua pemerintahan di dunia punya kebijakan yang jelas tentang penggunaan bahasa, bahkan Yacinta menilai ada kecenderungan hanya menggunakan satu bahasa saja agar anak tidak ketinggalan dalam pergaulan internasional. Padahal semestinya orang tua, terutama pelaku kawin campur, perlu memperkenalkan banyak bahasa kepada anak agar anak mengenali identitas asalnya.
Yacinta menyarankan bagi pelaku kawin campur untuk mengajari anak berbahasa dengan lucu, asyik dan menyenangkan bukan keterpaksaan sehingga bisa menjadi bekal bagi anak untuk berkomunikasi setelahnya. Sekitar 5% dari pemelajar Bahasa Indonesia yang belajar di University of Monash, tempat Yacinta bekerja, adalah siswa-siswi dari keluarga birasial, yang salah satu orang tuanya dari Indonesia.
Selain itu, Yacinta berkeinginan suatu saat nanti dapat meneliti lebih dalam mengapa masih banyak orang tua malu atau segan untuk mengajari anak berbahasa Indonesia atau tidak menurunkan Bahasa Indonesia kepada anak-anaknya. Ada pun orang tua juga masih berhadapan pada mental Monolinguistik.
Apa itu mental Monolinguistik? Apa pesan Yacinta untuk Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan Bahasa Indonesia di luar negeri?
Simak cerita Yacinta di kanal YouTube kami berikut ini: