
Halo Sahabat RUANITA semua, perkenalkan nama saya Tyka. Saya sekarang menetap di Barcelona, Spanyol. Saya berasal dari Bali, kemudian menetap di negeri matador ini lebih dari sepuluh tahun.
Sehari-hari saya adalah ibu rumah tangga, tetapi saya tidak mau tinggal diam. Saya juga mengembangkan bisnis di bidang pariwisata. Saya bertugas sebagai Business Development dalam usaha tersebut. Usaha tersebut memberikan saya banyak kesempatan, termasuk bertemu dengan berbagai orang dari berbagai karakter dan kebiasaan kerja.
Berikut saya bagikan sepenggal cerita, tentang pengalaman suka duka bertemu dengan berbagai orang seperti orang yang suka menunda pekerjaan/tugas. Menurut saya, menunda tugas/pekerjaan adalah kebiasaan buruk. Hal itu tentu saja membuat saya kecewa, kesal kadang marah dengan kebiasaan tersebut.
Baik sengaja maupun tidak disengaja, terkadang kita tidak menyadari kebiasaan menunda tugas/pekerjaan tersebut. Dan itu bisa terjadi pada siapapun, dalam berbagai bidang pekerjaan dan posisi jabatan loh.
Menurut saya, kita tidak bisa mengatakan kalau orang yang sering kali menunda pekerjaan/tugas itu adalah orang pemalas. Itu beda sekali. Anak-anak milenial sekarang menyebutnya adalah Procrastination. Saya tahunya hanya suka/sering menunda pekerjaan/tugas saja.
Orang yang malas adalah orang yang tidak melakukan apapun tugas/pekerjaannya dan dia merasa oke saja dengan hal tersebut. Namun, orang yang suka menunda pekerjaan seperti Procrastination yang disebut anak milenial itu adalah orang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas/pekerjaannya tetapi tidak bisa melakukannya. Alasannya bisa beragam.
Kita tidak bisa menghakimi seseorang, mengapa dia menunda tugas/pekerjaan, bisa saja dia sibuk. Namun orang yang sering/suka menunda pekerjaan menurut para ahli, mungkin saja dia tidak merasa percaya diri dengan tugas/pekerjaan yang diberikannya. Ada loh orang yang suka meragukan kemampuannya sendiri. Alasan lainnya, kita tidak pernah tahu kalau tugas/pekerjaan yang diberikan padanya itu membuat orang tersebut merasa bersalah.
Sahabat, kita harus memahami latar belakang mengapa seseorang itu sering kali menunda tugas/pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kalau saya berpendapat, hal itu biasanya kesalahan mengelola waktu. Ada loh orang yang tidak bisa memilih tugas mana yang harus diselesaikan dulu dan mana yang harus diberi nomor dua, tiga, empat dan seterusnya.
Artinya, orang yang suka menunda tugas/pekerjaan bisa jadi dia tidak tahu bagaimana memberi prioritas pada pekerjaannya sehingga pekerjaan diberikan tidak tepat waktu. Bisa jadi orang menjadi stres tinggi atau sakit saat melihat tumpukan pekerjaan, kemudian muncul pada perasaan negatif yang membahayakan yaitu malas.
Tentu ini membuat image negatif terhadap orang tersebut seperti dicap kurang bertanggung jawab. Cap ini tentu membuat kita juga kurang mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Kalau sudah kurang kepercayaan dari orang lain atau atasan di tempat kerja, tentu peluang kita untuk berkembang sebagai pribadi menjadi kecil. Malahan kita menjadi kehilangan kesempatan atau peluang yang membuat karir kita maju. Itu cuma gara-gara kita sering kali menunda pekerjaan/tugas loh.
Buat sahabat RUANITA semua, saya bagikan tips bagaimana agar kita terhindar dari kebiasaan buruk menunda tugas/pekerjaan berdasarkan pengalaman saya. Sebelum tidur biasanya saya selalu siapkan kertas dan pulpen untuk me-review hal-hal yang sudah saya lakukan pada hari tersebut.
Tak sampai situ saja, saya juga menulis hal-hal yang akan saya lakukan di hari berikutnya secara detil. Boleh dibilang, ini seperti jurnal harian yang membantu saya memilih atau memilah tugas yang jadi prioritas saya. Mana sih tugas yang harus diselesaikan duluan besok hari. Saya akan beri nomor urut dalam jurnal saya tersebut.
Saya tempelkan di samping cermin yang ada di kamar mandi. Mengapa? karena ini memudahkan saya untuk bisa melihatnya setiap kali saya bangun tidur. Dengan memiliki jurnal atau agenda harian, sesibuk apapun itu akan menjadi support kita. Kita tentu akan bersemangat menyelesaikan tugas tersebut dengan baikSebagai pemula, saya tahu hari pertama itu mungkin sulit. Namun saya terus melakukannya terus menerus sehingga menjadi kebiasaan dan terbiasa. Demikian sharing pendapat dan pengalaman saya. Terima kasih.
Penulis: Tyka Karunia, tinggal di Barcelona, Spanyol. Pengelola @fiindolan.id dan @mypasportmyparadise dan @wiracana_handfan.