(PELITA) Anak Saya Speech Delay Karena Dia Dengar 4 Bahasa

Episode Parentingtalk with RUANITA (=PELITA) pada bulan November 2022 ini mengambil tema tentang perkembangan bahasa anak, terutama anak-anak yang lahir dan besar pada keluarga multiculture. Seperti biasa, Stephany yang menjadi Host dari program PELITA menjelaskan dengan baik dari keilmuan psikologi yang dipelajarinya dan pengalamannya sebagai ibu dari seorang anak laki-laki berusia 7 tahun.

Stephany awalnya bingung ketika anaknya lahir dengan bahasa yang beragam di mana Stephany saat itu tinggal di Belanda untuk menempuh pendidikan lanjutan S3 di salah satu universitas di sana. Stephany berbicara dengan anaknya menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sementara ayah dari anaknya berbicara dengan Bahasa Inggris, Bahasa Belanda, terkadang Bahasa Arab.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, anak Stephany mengalami speech delay sehingga dia pun segera mencari tahu dan menanyakan keterlambatan bicara anaknya pada ahlinya. Terkadang kita begitu mempercayai pendapat budaya yang mengatakan bahwa speech delay pada anak-anak seusianya itu adalah hal yang umum padahal kita perlu mencari tahu penyebabnya.

Stephany menceritakan bahwa anaknya mengalami kebingungan untuk memformulasikan kalimat karena dia mendengar empat bahasa sekaligus. Tak jarang anaknya pun mengucapkan kata yang bercampur dan tidak konsisten pada 1 bahasa, misalnya: ini Auto, auto adalah mobil dalam Bahasa Belanda.

Stephany juga menceritakan metode one language one person di mana orang tua perlu konsisten untuk mengajarkan pada 1 bahasa yang benar-benar dikuasai saja pada anak. Orang tua juga perlu keseriusan dan komitmen untuk mengajarkan pada anak yang dibesarkan secara bilingual, termasuk bagaimana orang tua juga harus bisa menjadi role model bagi anak-anaknya.

Jika memang tidak ingin anak berbicara bahasa yang campur maka sebaiknya orang tua juga tidak berbicara hal yang sama. Orang tua juga perlu mengapresiasi setiap langkah kecil dari perkembangan anak seperti tidak memaksa anak apabila dia sudah merasa kelelahan dengan bahasa bilingual yang dipelajarinya.

Penjelasan Stephany dengan bahasa sederhana dari keilmuan dan pengalamannya membuat program PELITA kerap dinantikan oleh sahabat RUANITA yang mencari tahu lebih banyak tentang tema pengasuhan di mancanegara. Kalau ada saran/pertanyaan, silakan kirim ke info@ruanita.com.

PELITA Episode 7 dapat disimak sebagai berikut:

Disclaimer: RUANITA menyajikan konten dengan tujuan informasi, edukasi dan komunikasi sehingga tidak dapat dijadikan terapi, diagnosa pribadi atau sebagai bentuk penanganan psikologis. Konten yang disajikan hanya bertujuan untuk psikoedukasi yang disesuaikan dengan komunitas Indonesia di luar Indonesia. Konten ini tidak dapat menggantikan pendapat profesional.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s